Menurut Imam An-Nawawi, qunut Shubuh sunah muakkadah, meninggalkannya tidak membatalkan shalat, tetapi dianjurkan sujud sahwi, baik ditinggalkan sengaja atau tidak.
Oleh: Tim Redaksi
Qunut termasuk
amalan yang disunahkan dalam shalat. Qunut yang disunahkan ada tiga macam:
qunut Shubuh, qunut witir pada separuh akhir Ramadhan, dan qunut nazilah.
Terkait qunut Shubuh, Imam Al-Nawawi
dalam Al-Adzkar mengatakan:
اعلم أن القنوت في صلاة الصبح سنة للحديث الصحيح فيه عن أنس رضي
الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يزل يقنت في الصبح حتى فارقا الدنيا.
رواه الحاكم أبو عبد الله في كتاب الأربعين وقال حديث صحيح
Artinya: “Qunut
shalat shubuh disunahkan berdasarkan hadits shahih dari Anas bahwa Rasulullah
SAW selalu qunut sampai beliau meninggal. Hadits riwayat Hakim Abu Abdullah
dalam kitab Arba’in. Ia mengatakan, itu hadits shahih.” (Imam An-Nawawi,
Al-Adzkar, hal. 59).
Menurut Imam
An-Nawawi, qunut Shubuh sunah muakkadah, meninggalkannya tidak membatalkan
shalat, tetapi dianjurkan sujud sahwi, baik ditinggalkan sengaja atau tidak.
Bacaan Doa Qunut Shubuh dan Qunut Witir Pada Separuh Akhir Ramadhan
Berikut bacaan doa qunut shalat
Subuh dan qunut witir pada separuh akhir Ramadhan Ketika dilakukan secara
berjama’ah:
اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا
فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لًنَا فِيْمَا
اَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ
وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا
قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا
مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya: “Ya
Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau
tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau
telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah
Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah
Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah
tentukan.
Sesungguhnya
Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina
orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha
Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala
pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku
bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera
untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”
Praktik Membaca Qunut dalam Shalat Berjama’ah
Adapun praktik membaca doa qunut, baik untuk shalat Shubuh ataupun qunut pada separuh akhir Ramadhan yang benar dalam shalat berjamaah adalah sebagai berikut:
- Imam membaca semua bacaan doa qunut tersebut dengan suara keras, kecuali ketika ia mulai membaca puji-pujian mulai redaksi “fainnaka taqdhi” dan seterusnya.
- Makmum mendengarkan bacaan doa qunut imam dan menyambutnya dengan membaca “amin”, kecuali ketika imam sampai lafal “fainnaka taqdhi”, maka makmum membaca sendiri pujian-pujian tersebut secara lirih bersamaan dengan bacaan imam yang lirih. Wallahu a’lam.
0 Komentar