Tamrinul Khitobah ini sangat penting dan berguna karena bertujuan untuk melatih mental dan keberanian para santri dalam berbicara atau berargumen di depan audien
Oleh: Tabah Alamsyah
Tamrinul
khitobah adalah salah satu kegiatan yang secara rutin dilaksanakan setiap malam
Ahad, oleh para santri Al-Iman Bulus Gebang Purworejo. Kegiatan ini merupakan
ajang untuk melatih para santri dalam berbicara di depan publik atupun ceramah
di khalayak umum.
Dalam kegiatan ini, para santri
dilatih untuk berceramah di depan audien yang terlebih dahulu sudah
dipersiapkan materinya di belakang. Tentunya dengan tema-tema yang beragam,
entah itu menyesuaikan pada peringatan hari-hari bersejarah, motivasi Islami,
atau bahkan atas dasar pemikiran sendiri. Yang jelas keberanian untuk berbicara
dan maju ke depanlah yang dipriroritaskan dalam kegiatan yang satu ini.
Tak hanya ceramah saja, pada
Tamrinul Khitobah juga terdapat berbagai macam acara, seperti: pembukaan,
qiroatul Qur’an, pembacaan tahlil, sambutan-sambutan, istirahat yang biasanya
diisi dengan musik hadroh ala santri, penutupan yang di sertai dengan do’a.
Bahkan sebelumnya juga sudah ada yang mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan
yang dibutuhkan dalam acara tersebut, seperti: sound system, panggung, dekorasi
yang murni dibuat oleh tangan-tangan terampil santri sendiri, sehingga menambah
kemeriahan acara Tamrinul Khitobah tersebut.
Tamrinul
Khitobah ini dilaksanakan oleh semua santri dengan beberapa konsep,
diantaranya:
- Acara dilaksanakan di setiap komplek
masing-masing.
- Petugas dari acara ini
dilaksanakan dengan cara bergilir dari kamar satu ke kamar lainnya, yang
nantinya setiap kamar yang bertugas akan memilih sebagian anggota kamarnya
untuk bertugas (dilakukan seminggu sebelum acara).
- Yang tidak bertugas dijadikan sebagai audien acara,
yang tentunya sewaktu-sewaktu juga akan ditunjuk sebagai petugas acara.
Tamrinul
Khitobah ini sangat penting dan berguna karena bertujuan untuk melatih mental
dan keberanian para santri dalam berbicara atau berargumen di depan audien dan
bukan hanya di depan para santri saja, melainkan juga nantinya akan berguna
dalam hidup bermasyarakat. Yang tentunya audiennya bukan santri, melainkan
masyarakat ataupun khalayak umum.
0 Komentar